Kilas Balik
Semester 6 lalu, saya ikut salah satu program Kampus Merdeka yakni MSIB - Studi Independen. Singkatnya, program ini ngasi kesempatan bagi kita, mahasiswa, buat belajar dan mengembangkan diri lewat aktivitas di luar perkuliahan. Namun, tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.
Selama 4 bulan, dari Februari sampe Juni 2023, saya bisa belajar langsung soal kompetensi yang dibutuhin sama industri sekarang. Nggak cuma itu, bisa konversi juga sampe 20 SKS di kampus. GG banget ga sih?
Kesan

Programnya berlangsung secara daring, tapi berjalan lumayan nyaman (tergantung juga sama lingkungan sekitar). Awalnya canggung, sih. Nggak ada yang terlalu antusias, diskusi sepi, dan nggak ada canda. Tapi, seiring waktu suasana mulai hidup. Berkenalan sama peserta lain juga bikin kelas makin seru. Sesuai tujuan programnya, saya dapet banyak ilmu sesuai program yang diikuti. Selain itu, koneksi juga lumayan bertambah.
Do's & Don'ts
Setelah selesai ikut program ini, saya punya beberapa saran yang mungkin bisa dijadikan referensi bagi teman-teman yang juga ingin ikut program MSIB.
Do's
Beberapa saran yang saya anjurkan teman-teman lakuin jika ingin/sedang ikut program ini:
Pilih Program yang Tepat
Cari program yang beneran disukai atau sesuai dengan tujuan. Biasanya, setiap mitra punya deskripsi dan tata laksana programnya, baca dan sesuain sama tujuan teman-teman cari. Ini penting, soalnya program ini berlangsung cukup lama. Ga mau kan 4 bulan ngerasa dipaksa buat belajar?
Manfaatkan sesi Mentoring
Meskipun materinya bisa ditemuin di internet, tapi di sini kita punya kesempatan buat belajar langsung dari mentor yang udah di industri. Pengalaman mereka inilah justru yang bisa jadi bekal penting nantinya. Jangan ragu untuk mulai kenalan, diskusi, dan bertanya kepada mentor.
Kerjain Kewajiban
Kerjain semua tugas yang dikasi, baik dari pihak Kampus Merdeka maupun dari program yang sedang diikuti. Percayalah, nilai konversi ga otomatis dapet A, tapi bergantung pada penilaian penyelenggara program.
Cari Teman Sebanyak-banyaknya.
Walaupun klise, tapi temen-temen sekelas itu kemungkinan besar punya minat yang sama. Siapa tau nanti mereka ada di industri yang sama dengan kita. Disamping itu pula, nggak ada salahnya juga punya banyak teman 😄.
Don'ts
Hal yang ga saya saranin kepada teman-teman yang mau ikut program ini:
Terlau Fokus di Konversi SKS
Sering dengar temen-temen yang ikut program ini fokus ke konversi 20 SKS, gak salah sih, cuma jangan sampai tujuan itu menyebabkan kita mengabaikan hal-hal penting seperti program yang diikuti dan mitra yang dipilih. Pokoknya jangan asal banyak daftar biar keterima dan dapet konversi SKS.
Ikut Lebih dari Satu Kali
Mungkin ini agak kontroversial, sebenarnya menurutku ga masalah juga ikut lebih dari sekali, asalkan konversinya ga full diambil 40 SKS atau kalau bisa konversi mata kuliah yang relevan dengan program yang diambil. Bayangin, 40 SKS itu hampir 1/3 total SKS mahasiswa S1. Sangat disayangkan kalau banyak ilmu dari kampus nggak kita dapet, apalagi kalau ikut programnya disemester yang lumayan awal dimana masih banyak materi fundamental tentang jurusan kita.
Semua Inverse dari Do's
Jelas, hindari melakukan segala hal yang kebalikan dari Do's. Misalnya, pilih program ngasal, jarang ikut mentoring, ga ngerjain tugas, dan menutup diri.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, programnya keren!. Salut buat Kemdikbud yang bisa ngasi program untuk deketin jarak dunia pendidikan dan dunia industri. Buat yang mau ikut, inget pilih yang kamu suka, manfaatin mentoring, jangan skip tugas, dan cari koneksi sebanyak-banyaknya, dan yang paling penting, be positive!. Sukses, teman-teman! 🚀